MaulanaZam. Diberdayakan oleh Blogger.

Bagaimana Blog ini menurut Anda ?

Popular Posts

me & wife

me & wife
me & wife

Labels

Rabu, 28 November 2012

Penjiwaan Dalam Beribadah

Awal Penjiwaan
Sesungguhnya pengorbanan dan ibadah yang selama ini diusahakan bisa jadi belumlah suatu bentuk cinta kita terhadap Allah, tetapi baru awal untuk menuju kearah itu. Jika pekerjaan duniawiyah terlalu berlebihan, maka akan menyebabkan kerenggangan sedikit demi sedikit untuk berbakti kepada Allah, dan pada akhirnya akan membuat kita jauh dari Allah.

Masalahnya kalau sudah jauh, mendekatkan diri kembali itu sangat susah, sementara umur terus bertambah, lebih-lebih kalau mulai lanjut usia, miskin, malas dan sebagainya. Akibatnya, makin bertambah umur, makin jauh dari Allah. Karena itu biasakanlah mengerjakan urusan akhirat dari sekarang ini, tidak menunda-nunda waktu.

Bagaimana caranya agar dapat mengarah pada penjiwaan ?
Melakukan pekerjaan akhirat itu, harus diwarnai dengan :
1. Kesadaran yang tinggi
2. Kebutuhan yang amat sangat
3. Harus diwarnai dengan kesabaran yang betul-betul total
4. Keyakinan yang kuat
Jika salah satu diantara ke-4 hal itu lemah, maka berpengaruh besar pada akal, yakni akan membuat akal mudah diguncang dengan urusan duniawiyah.

Orang beriman adalah orang yang selalu merasa serba kekurangan dalam beribadah. Seorang yang merasa serba kekurangan dalam beribadah itu namanya orang yang merasa butuh pada Allah. Benar-benar mengharapkan pertolonganNya, kasih sayangNya, ridhoNya, dan petunjukNya. Anehnya bagi kita kebanyakan manusia bukan kebutuhan dekat kepada Allah yang dikejar, tetapi kebutuhan terhadap duniawiyah, sehingga sering muncul rasa iri, rasa kurang dan sebagainya, takut miskin dan sebagainya.

Betapa rindunya orang saleh itu kepada Allah, merindukan perjumpaan dan pertemuan denganNya. Jiwanya selalu menghadap kepada Allah, sehingga tubuhnya pada siang hari merasa sangat tersiksa, karena banyak pekerjaan urusan duniawiyah, karena itu ia merindukan datangnya malam agar memperoleh waktua luang dan suasana khusyu untuk mengabdi kepada Allah. Mari kita renungkan jiwa orang saleh itu, dan usahakan mencapainya, agar kita tidak mudah guncang oleh pekerjaan duniawiyah.





Read More