"Mencintai dunia itu pangkal setiap kesalahan."
Rasulullah SAW bersabda :
"Sungguh sangat heran sekali bagi orang yang membenarkan terhadap negeri kekal akan tetapi ia berusaha kepada negeri tipuan." Dengan demikian jelas sudah, bahwa bila kita masih muda, berilmu - dengan ilmu itu kita tahu mana yang salah dan mana yang benar - maka setiap terjadi kesalahan kita bersegera untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama (taubat). Perbuatan itu ternyata lebih disenangi Allah, apabila dibandingkan bila kita baru datang (taubat) kepada Allah dikalan kita telah menjadi tua. Dan yang paling dibenci Allah adalah bila dimasa tua, kita tetap bodoh dalam ilmu agama, sekalipun kita seorang sarjana sekalipun. Kesenangan terhadap benda-benda yang menghanyutkan manusia dan lupa akan segala-galanya - itu sama artinya kita gila, maksudnya tergila-gila dengan urusan duniawiyah. Hanya tidak disebutkan oleh psikiater di stadium berapa kita berada.
Perhatikanlah ayat berikut yang menjadi penyebab kegilaan tersebut: QS. Shaad (38): 32 Maka ia berkata : "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan". dan
QS. Al-Munnafiquun (63) : 9 Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
Kecintaan terhadap dunia adakah merupakan penyakit akut dan kita telah mengetahui penyebabnya. Hal yang penting adalah bagaimana kita mengobatinya? Kita tidak perlu datang ke dukun, atau lainnya. Datanglah kepada Allah. Allah tidak kikir dengan petunjuknya, asal kita mau dan tidak malas. Allah tidak meminta biaya konsultasi kita (do'a), Allah juga tidak menuntut ucapan terima kasih dari mulut kita, Allah benar-benar ikhlas memberikan obatnya.
0 komentar
Posting Komentar