MaulanaZam. Diberdayakan oleh Blogger.

Bagaimana Blog ini menurut Anda ?

Popular Posts

me & wife

me & wife
me & wife

Labels

Minggu, 23 Oktober 2011

Pengaruh Duniawiyah dan Penyakit Hati

Senjata Iblis hanya satu: yaitu duniawiyah. Caranya, yakni melalui pengaruh (influence). Bila kita terlepas dari pengaruh duniawiyah maka kita akan cenderung dan selalu mengingat dan mengesakan Allah serta selamat sampai ke negeri akhirat. Perhatikan beberapa sabda Rasullah berikut ini:  
"Mencintai dunia itu pangkal setiap kesalahan." 
Rasulullah SAW bersabda : "Sungguh sangat heran sekali bagi orang yang membenarkan terhadap negeri kekal akan tetapi ia berusaha kepada negeri tipuan." 

Kesenangan terhadap duniawiyah memang terasa menyenangkan, tetapi kalau dipikirkan dengan jernih ternyata kesenangan itu hanya sesaat saja. Al-Qur'an menyebut pengaruh duniawiyah ini sebagai kesenangan yang menipu. Karena itu, orang-orang yang menyatakan bahwa "nikmatilah dunia ini selagi umur masih ada, atau kapan lagi dunia ini dinikmati kalau bukan selagi masih muda". Pernyataan ini bertentangan dengan firman Allah pada hadis qudsi berikut: Aku senang kepada tiga macam manusia, yakni orang pemurah, orang rendah hati, dan orang yang tobat dari dosanya. Tetapi Aku jauh lebih senang kepada tiga macam manusia lagi yakni kepada orang miskin pemurah, orang kaya rendah hati, dan pemuda-pemuda yang tobat dari dosanya. Sebaliknya "Aku benci kepada tiga macam manusia yakni orang yang bakhil, orang yang sombong dan orang yang bodoh (fasik). Tetapi Aku jauh lebih benci kepada tiga macam manusia lainnya, yakni kepada orang kaya yang bakhil, orang miskin yang sombong dan orang tua yang bodoh (fasik). (Hidayatul Mursyidin)


Dengan demikian jelas sudah, bahwa bila kita masih muda, berilmu - dengan ilmu itu kita tahu mana yang salah dan mana yang benar - maka setiap terjadi kesalahan kita bersegera untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama (taubat). Perbuatan itu ternyata lebih disenangi Allah, apabila dibandingkan bila kita baru datang (taubat) kepada Allah dikalan kita telah menjadi tua. Dan yang paling dibenci Allah adalah bila dimasa tua, kita tetap bodoh dalam ilmu agama, sekalipun kita seorang sarjana sekalipun. Kesenangan terhadap benda-benda yang menghanyutkan manusia dan lupa akan segala-galanya - itu sama artinya kita gila, maksudnya tergila-gila dengan urusan duniawiyah. Hanya tidak disebutkan oleh psikiater di stadium berapa kita berada.

Perhatikanlah ayat berikut yang menjadi penyebab kegilaan tersebut: QS. Shaad (38): 32 Maka ia berkata : "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan". dan
QS. Al-Munnafiquun (63) : 9 Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. 

Kecintaan terhadap dunia adakah merupakan penyakit akut dan kita telah mengetahui penyebabnya. Hal yang penting adalah bagaimana kita mengobatinya? Kita tidak perlu datang ke dukun, atau lainnya. Datanglah kepada Allah. Allah tidak kikir dengan petunjuknya, asal kita mau dan tidak malas. Allah tidak meminta biaya konsultasi kita (do'a), Allah juga tidak menuntut ucapan terima kasih dari mulut kita, Allah benar-benar ikhlas memberikan obatnya.

0 komentar

Posting Komentar