MaulanaZam. Diberdayakan oleh Blogger.

Bagaimana Blog ini menurut Anda ?

Popular Posts

me & wife

me & wife
me & wife

Labels

Minggu, 18 Agustus 2013

Mengapa Indonesia Harus Optimis

Indonesia ? Coba simak apa yang sedang dibicarakan oleh anak-anak muda ketika mereka berkumpul membicarakan negaranya sendiri. Mereka cenderung apriori dan bernada minor. Apa sebab? Karena sesungguhnya mereka tidak menyadari betapa besarnya potensi dan kuatnya ekonomi kita.
Kita harus lebih terbuka lagi bagi akses-akses informasi yang positif tentang bangsa kita sendiri, karena kita harus mempunyai keyakinan dan harapan bahwa bangsa ini mempunyai masa depan yang lebih baik lagi. Kalau saja Jepang dan Singapura yang negaranya memiliki keterbatasan sumber daya alam bisa menjadi negara maju mengapa kita tidak?. Kuncinya adalah perubahan mindset dan kultur jika bangsa Indonesia ingin merubah menjadi bangsa yang lebih besar lagi, dan itu pasti bisa.


Saat ini banyak kalangan yang hanya mengetahui bahwa Indonesia menawarkan populasi besar dan kekayaan sumber daya alam. Hanya sedikit yang memahami bagaimana cepat bangsa ini berkembang. Negara dengan perekonomian peringkat ke-16 terbesar di dunia dan masih bertumbuh dengan cepat.
Pada tahun 2030, Indonesia diprediksi bisa menjadi peringkat 7 ekonomi terbesar di dunia, menyalip Jerman dan Inggris. Masuknya Indonesia ke dalam kelompok G20 (pemain-pemain utama perekonomian dunia) menunjukkan bangsa ini cukup diperhitungkan. Maka amat wajarlah jika negara-negara tetangga kita seperti Singapur dan Malaysia merasa iri karena mereka bukan bagian dari kelompok G20. Namun  demikian Indonesia jangan terlena karena sesungguhnya diantara kelompok G20 ini, cadangan devisa Indonesia termasuk yang terkecil dan saat ini masih terjebak dengan pembayaran hutang yang sangat besar. Untuk memenuhi target ambisius pertumbuhan dan menarik investasi internasional, Indonesia harus berbuat lebih banyak. Indonesia harus bekerja keras dan sangat membutuhkan 113 juta tenaga terlatih jika keinginan tersebut tercapai. Saat ini tenaga terlatih yang tersedia baru sekitar 50 juta orang. Perlu social engginering yang lebih besar yang perlu dikerjakan oleh pemerintah.

Saat krisis melanda Indonesia pada tahun 1998 pondasi yang sudah dibangun oleh bangsa ini serta merta runtuh. Harga diri bangsa ini pun dipandang sebelah mata oleh negara-negara tetangga. Dan tidak sedikit dari kita sendiri memandang pesimis atas masa depan bangsa ini, bahkan sampai saat ini pun masih demikian. Kini setelah 14 tahun pandangan kita haruslah lebih terbuka lagi. Pada saat krisis PDB kita hanya 100 miliar dollar. Kini hampir 1 triliun dollar, ekonomi tumbuh dengan cepat. Yang pesimis selalu melihat negeri ini dengan buruk.

Begitu juga dengan IHSG, saat itu berada dibawa 300 poin, sekarang setelah 14 tahun kemudian berada pada poin 4500, luar biasa bukan?  Pertumbuhan ekonomi yang luar biasa ini perlu disadari dan diserap oleh kita semua bahwa Indonesia ternyata memiliki potensi yang sangat luar biasa. Agar mindset kita terhadap bangsa ini yang tadinya skeptis berubah menjadi optimis. Karena sesungguhnya bangsa ini membutuhkan orang-orang yang memiliki sikap optimis untuk mengatasi persoalan yang tersisa, diantaranya adalah pengentasan kemiskinan dan pemerataan pertumbuhan pembangunan.
Kesempatan untuk merubah keadaan itu selalu ada jika ekonomi selalu berkembang dan tumbuh dengan posisi yang positif. Namun pertumbuhan itu bisa terus dilakukan jika kita punya pandangan dan sikap yang optimis. Pengalaman krisis yang melanda bangsa ini telah memberikan pembelajaran  kita untuk lebih teruji dengan kondisi yang sangat buruk dan, ini harus menjadi vitamin untuk bangkit ke arah yang lebih baik lagi.
Indonesia harus optimis, Indonesia harus bisa agar bisa sejajar dengan negara-negara maju. Stop korupsi, stop praktek politik kotor, stop rasa minder sebagai rakyat Indonesia. Yakinlah kita bisa jika seluruh energi yang ada di negara ini disatukan untuk pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.


0 komentar

Posting Komentar